About Me

My Photo
BLOGNYA ELHY
makassar, sulawesi selatan, Indonesia
profesi yang menjadi pilihan hidup, dan sangat bangga sebagai seorang perawat. berekspresi, berkreasi, dan berinovatif.... semangat selalu .......
View my complete profile

Followers

Text Widgets

Ketika kau telah menetapkan target yang hendak kau capai, lakukankah, selangkah demi selangkah hingga engkau raih tujuanmu dan Lakukanlah dengan konsisten.
Awalnya memang sulit, namun betapa bahagianya dirimu ketika kau mampu meraihnya.

SELALU SEMANGAT & OPTIMIS
DISERTAI ACTION AND CONSISTENT.

Come On...!!!
Langkahku kini menentukan arah hidupku
arah hidupku menentukan tujuanku
kini adalah saat ini dan waktupun terus bergulir
tapak demi tapak
detik demi detik
tak ada yang tahu kapan terhenti

sedetik begitu berharga
selangkah begitu berarti
tujuanku tercapai
saat ku mulai langkahku saat ini

Created: semangat YA (blognya elhy)

Another Templates

Location...

Pages

Powered By Blogger
Wednesday, May 21, 2008

PostHeaderIcon MOTIVASI



Motivasi adalah karakteristik psikologi manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu. (Stoner& Freeman1995 dalam Mustikasari 2005).
Menurut Sedarmayanti (2001 dalam Samsudin 2005), motivasi dapat diartikan sebagai suatu daya pendorong (driving force) yang menyebabkan orang berbuat sesuatu atau yang diperbuat karena takut akan sesuatu.
Handerson (2002) mengatakan motivasi ibarat api di dalam pikiran seseorang yang terkadang besar membara kadang juga redup, tergantung kondisi mentalnya. Jika seseorang ingin menggapai kesuksesan, motivasi adalah panas api yang harus dijaga jangan sampai padam, karena padamnya motivasi berarti kehilangan bahan bakar untuk menggerakkan mesin tubuh ini untuk menggapai tujuan.
Dari berbagai macam definisi motivasi, Stanford (1970 dalam Mustikasari 2005) mengemukakan, ada tiga hal penting dalam pengertian motivasi yaitu hubungan antara kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan muncul karena adanya sesuatu yang kurang dirasakan oleh seseorang, baik fisologis maupun psikologis. Dorongan merupakan arahan untuk memenuhi kebutuhan tadi, sedangkan tujuan adalah akhir dari satu siklus motivasi.
Apa yang kita lakukan dalam keseharian kita senantiasa dibayangi oleh adanya motivasi. Begitupula bagi seorang perawat, faktor motivasilah yang membuat beberapa diantara mereka datang ke tempat kerja tepat waktu, bekerja keras dan tanpa kesalahan, mempertahankan sikap yang menyenangkan, dan memenuhi semua standar kinerja, penampilan fisik, dan perilaku. Namun tidak sedikit pula diantara perawat tersebut justru melakukan hal yang sebaliknya. Hal ini tidak berarti bahwa orang-orang ini tidak baik, organisasi di tempat kerjanya mungkin tidak menggunakan cara yang tepat untuk membuat mereka produktif, bermanfaat, dan kurang menjadikan mereka sebagai pekerja yang puas.
Begitu pentingnya faktor motivasi dalam meningkatkan performa kerja seseorang. Dan disinilah letak tugas seorang manajer keperawatan untuk tidak mengindahkan bahwa begitu pentingnya memberikan motivasi kepada staf dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Seorang manajer haruslah mampu menganalisis situasi, merumuskan masalah, dan mengidenntifikasi penyebab dari permasalahan yang timbul dengan menggunakan pendekatan problem solving melalui penerapan beberapa teori motivasi.
Problem solving (pemecahan masalah) didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak-sesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan. Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan yang tidak tepat, akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan masalah yang dilakukan(Hunsaker 2005 dalam Lasmahadi 2005).
Metode pemecahan masalah yang cukup terkenal dan digunakan oleh banyak perusahaan ataupun organisasi adalah menggunakan metode secara analitis. Secara luas dapat diterima bahwa untuk meningkatan kualitas individu dan organisasi, langkah penting yang perlu dilakukan adalah mempelajari dan menerapkan metode pemecahan masalah secara analitis (Juran 1988; Ichikawa 1986; Riley 1998 dalam Lasmahadi 2005). Melalui metode ini dapat memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.
Whetten & Cameron (2002 dalam Lasmahadi 2005) mengungkapkan bahwa kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah keterampilan yang dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam setiap aspek kehidupannya. Jarang sekali seseorang tidak menghadapi masalah dalam kehidupannya sehari-hari. Pekerjaan seorang manajer, secara khusus, merupakan pekerjaan yang mengandung unsur pemecahan masalah di dalamnya.
Dalam kaitannya dengan motivasi kerja, Maslow menyusun sebuah hirarki tentang kebutuhan manusia. Hirarki-hirarki tersebut dari tingkatan yang paling bawah ke tingkatan yang paling atas meliputi kebutuhan fisik, keamanan, sosial, kebutuhan akan harga diri, dan aktualisasi diri (Siegel & Lane 1987 dalam Anwari 2000)
Anwari (2000) mengatakan bahwa motivasi yang tumbuh dalam diri seseorang tergantung pada keberadaannya dalam sebuah hirarki kebutuhan. Tingkat yang lebih tinggi timbul jika tingkat yang lebih rendah terpuaskan. Semakin tinggi keberadaan seseorang dalam hirarki tersebut, maka semakin tinggi pula motivasinya melakukan hal-hal besar demi mencapai sebuah sukses dan prestasi.
Seorang manajer melihat setiap hirarki kebutuhan ini pada setiap perawat yang dibawahinya. Model motivasi yang dikembangkan sangat beragam antara perawat yang satu dengan yang lainnya. Perawat yang masih berada pada tingkatan pemenuhan kebutuhan fisik pola motivasinya tentu saja berbeda dengan perawat yang sudah berada pada tahap aktualisasi diri.
Dengan mengetahui jenjang kebutuhan seseorang, manajer merumuskan bentuk-bentuk motivasi yang sesuai dan lebih terfokus kepada tingkatan kebutuhan dari seseorang.
Sementara teori motivasi yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg tahun 1966 merupakan pengembangan dari teori hirarki kebutuhan menurut Maslow. Ia menyimpulkan bahwa ketidakpuasan kerja dan kepuasan kerja dalam bekerja muncul dari dua factor yang terpisah (Samsudin, 2005).
Menurut teori ini, dalam Samsudin (2005) dipaparkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, yaitu faktor pemuas (motivation factor) yang disebut juga dengan satisfier atau intrinsic motivation dan faktor kesehatan (hygienes) yang juga disebut disatisfier atau ekstrinsic motivation. Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong karyawan termotivasi yaitu faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Adapun yang merupakan faktor motivasi menurut Herzberg adalah: pekerjaan itu sendiri, prestasi yang diraih (achievement), peluang untuk maju (advancement), pengakuan orang lain (ricognition), tanggung jawab (responsible). Sedangkan faktor hygienis terdiri dari : kompensasi, kondisi kerja, status, suvervisi, hubungan antara manusia, dan kebijaksanaan perusahaan.

SOURCES:

Anwari, 2000, Motivasi: Perangkat Analisis untuk Para Manajer. Usahawan. Diakses pada 10 Mei 2008. <http://www.lmfeui.com/uploads/file112-XXIX-Desember-2000.PDF>.

Handerson, R 2002, Memotivasi Orang lain, Sinar Harapan, diakses 10 Mei 2008, <www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/01/4/man01.html>.

Lasmahadi, A 2005, Pemecahan Masalah Secara Analitis & Kreatif (Bagian-1), e-psikologi.com, diakses 10 Mei 2008, <http://www.e-psikologi.com/manajemen/index/151205.htm>.

Mustikasari, 2007, Motivasi, PPNI, Diakses 10 Mei 2008,. <www.inna-ppni.or.id/index.php?name=News&file=print&sid=134>.

Samsudin, 2005. Bab 2 8 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Tinjauan Penelitian Sebelumnya. diakses 10 Mei 2008, <http://www.damandiri.or.id/file/samsudinunairbab2.pdf>.

Swansberg, R & Swansberg L 2001, Pengembangan Staf Keperawatan, EGC, Jakarta.

0 comments:

Indahnya kesabaran itu....

Bismillah….,

sabarlah dengan kesabaran yan indah, alangkah dekat jalan keluarnya, barangsiapa yang selalu muroqobah dengan Allah dalam semua urusan, pastilah selamat. Siapa yang membenarkan Allah, niscaya segala rintangan tidak akan mengenainya.

Bertawakkallah pada Allah karena hanya KepadaNya hendaknya orang-orang mu’min bertawakkal. Mohon pertolongan dengan sholat dan sabar. Semoga Allah memerikan pertolonganNya kepada kita semua dan memudahkan segala urusan. Semoga kita semua diberi kemudahan untuk mengamalkannya dan menyampaikan.

Langkah tuk meraih masa depan

Dihadapkanku atas pilihan

langkah yang menentukan arah....

setiap langkah berarti masa depanku

Ya Allah ku memohon yang terbaik dariMu

dalam meraih masa depanku.................

Selalu yang terbaik dariMu

Ku berdo’a kepada Allah,

Minta bunga tapi di beri kaktus berduri

Minta kupu2 tapi diberi ulat

Ku sedih dan kecewa

Namun

Tiba-tiba

Kaktus itu berbunga cantik sekali

Ulat itu berubah jadi kupu2 yang indah sekali.

Begitulah kasih sayang Allah

Karena Allah selalu menjawab do’a hambanya

Ga selalu dengan Ya,

Tapi selalu dengan yang TERBAIK

Rank....

Give Your Comment Here

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Ingat Waktu ya

Links

Kuwait

Kuwait